Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jumong Episode 58


Jumong berkata pada Oyi, dulu dialah yang mematahkan busur Damul dan selalu bertanya-tanya bagaimana hal itu akan menyebabkan bencana bagi Buyeo. Itulah alasan kenapa dia datang ke gunung Shijo hari ini. Tetapi Oyi mengatakan busur Damul terlihat utuh. Jumong terkejut dan memeriksanya. Dia kemudian memasang busur dan menembakkan sebuah anak panah.

Saat itulah angin dingin berhembus dan seorang peramal berambut putih dan berwajah pucat muncul. Si peramal berlutut memberi salam pada Jumong. Dia berkata "pemilik busur Damul bukanlah Buyeo, melainkan pasukan Damul dan komandannya Jumong". Sementara itu di istana Buyeo, Songju mengantar tabib istana pada Raja Geumwa untuk memeriksa lingkaran hitam di wajah Geumwa. Tabib terkejut dan Geumwa berkata sejak perjalanan itu dia tidak dapat tidur dan tanda itu muncul semakin jelas.
Di gunung Shijo, Bi-geum-seon berkata pada Jumong "sejak bertahun-tahun yang lalu, para peramal datang ke gunung Shijo menunggu pemilik busur Damul muncul, dan semuanya mati sebelum bisa menyaksikannya". Tapi sekarang dia akhirnya mampu menuntaskan mandat langit. Bi-geum-seon kembali berkata bahwa pemilik busur Damul adalah komandan Jumong. Jumong masih belum yakin dan berkata busur itu adalah benda suci milik Buyeo. Bi-geum-seon mengulang kembali perkataannya "busur Damul bukan milik Buyeo, lihatlah ke badan busur". Jumong membaca tulisan di busur yang bertuliskan 'benda kerajaan dari masa Gojoseon'. Bi-geum-seon berkata busur Damul adalah benda suci dari masa Gojoseon. Kaisar Gojoseon dahulu telah menjadi satu raga dengan busur itu.
Jumong bartanya "lalu kenapa bisa menjadi simbol Buyeo?"
Bi-geum-seon menjawab "setelah kejatuhan Gojoseon, Buyeo diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Gojoseon masa lalu. Itulah mengapa busur diserahkan pada Buyeo, tapi Buyeo menyia-nyiakan kesempatan dari langit".
Bi-geum-seon berkata busur suci tidak lagi milik Buyeo karena Buyeo telah menumpahkan banyak darah sisa-sisa Gojoseon. Harus ditemukan pemilik sebenarnya, dan menyatakan busur Damul adalah milik Jumong. Dia meminta Jumong menyatukan kembali sisa-sisa Gojoseon.
Sementara itu, Geumwa selesai diperiksa namun tabib mengatakan tidak tahu penyebab penyakit Geumwa. Geumwa lalu berkata itu bukanlah penyakit dan bertanya-tanya apakah itu adalah pertanda untuk Buyeo yang juga dialami oleh Geumwa.
Saat meninggalkan goa Shijo, Jumong meminta Oyi agar apa yang dia lihat dan dia dengar di dalam goa adalah rahasia di antara mereka dan tidak ada seorangpun yang boleh tahu. Oyi mengangguk setuju dan merekapun pergi, dengan Oyi memanggul busur dipunggungnya.
Di Gyeru, Sayong menemui Soseono yang berkata belum ada jawaban dari Jumong. Sayong berkata Damul sekarang adalah pasukan besar dan kuat. Karena itulah banyak yang harus mereka pertimbangkan. Sayong berkata "Saat negara baru terbentuk, akan muncul permasalahan siapakah yang nanti akan memimpin. Saat itu, kau tidak boleh mengalah. Kau harus menjadi pemimpin". Tapi kemudian Yeontabal datang dan berkata sekarang keadaan sedang gawat karena Hyeonto telah mengirimkan pasukan untuk membantu Song Yang, dan jika mereka berperang mereka tidak akan mampu mengalahkan Song Yang. Yeontabal bertanya mengenai Jumong dan Soseono berkata belum ada jawaban.
Jumong dan Oyi kembali ke gunung Bongae, dan the trio menyambut mereka. Oyi menurunkan busur di punggungnya dan meminta semuanya menjauh. Hyeopbo bertanya apa itu dan Oyi pergi sambil berkata itu bukan apa-apa.
Jumong menemui the Trio. Mari melaporkan bahwa Sayong dari Gyeru datang ketika Jumong pergi dan mengabarkan kabar terbaru di Jolbon. Hyeopbo mendesak Jumong untuk membantu Gyeru tapi Jaesa berkata Damul tidak seharusnya bertanggung jawab pada masa depan Gyeru. Hyeopbo meninggikan suaranya dan berteriak pada Jaesa mereka harus membantu Gyeru jika mereka diserang oleh Han. Jaesa balas berteriak dia tidak berkata tidak boleh membantu tapi berkata harus waspada terhadap masalah itu. Jumong meminta mereka diam dan berkata dia akan menanganinya. Jumong keluar ruangan dan meminta Oyi mengantarkan benda keramat ke putri bintang. Jumong dan Oyi menaruh kotak berisi benda keramat di dalam ruangan peramal dan pergi. Soryeong bertanya pada putri bintang apa isi kotak itu. Putri bintang memejamkan matanya untuk berkonsentrasi dan berkata itu adalah busur keramat dan sekarang menjadi milik pasukan Damul. Busur keramat dan Jumong akan bersama membangun negara baru.
Di Buyeo, Youngpo selesai mengunjungi Geumwa dan menarik nafas. Majin mencoba menghiburnya. Yeongpo kemudian bertanya pada Majin apa yang bisa dia lakukan untuk Geumwa. Dia akan melakukan apapun untuk membantu Buyeo. Majin berkata saat ini Yeongpo seharusnya menyambut Daeso. Sementara itu Daeso dan Seolran baru saja tiba di istana Buyeo setelah sekian lama pengasingan di perbatasan Dongmoon. Daeso menanyakan kondisi Geumwa pada ratu. Ratu berkata terlalu sulit untuk melihatnya, lebih baik Daeso melihatnya sendiri di istana peramal. Daeso dan Seolran tiba di kediaman Mawuryeong. Mereka terkejut melihat Geumwa dengan perubahan wajahnya. Daeso menangis dan bertanya mengapa ini terjadi. Geumwa berkata dia tidak sakit jadi Daeso tidak perlu khawatir. Daeso kemudian bertanya pada Mawuryeong bagaimana cara menyembuhkannya dan dia menjawab dia sedang menjalani penyembuhan di tempat pemujaan tapi tidak ada perbaikan.
Mopalmo dengan hati-hati meletakkan bom ledak dan bom asap. Jumong membawanya untuk melihat bagaimana benda itu bekerja. Mopalmo mempraktekan cara kerjanya. Jumong menunjukkan ekspresi puas dan berkata pada anak buahnya bahwa mereka telah bekerja dengan keras.
Sementara itu di istana Buyeo, Geumwa duduk di singgasananya dibelakang tirai dan berkata pada orang-orangnya bahwa dia telah memanggil Daeso kembali ke istana dan berkata agar mereka melayani Daeso. Daeso berkata pada semua orang dia akan melakukan apapun yang bisa ia lakukan untuk memajukan Buyeo dan meminta semua orang untuk membantunya.
Yeongpo kembali ke kamarnya sekembalinya dari ruang sidang dan menyesal selama ini dia tidak melakukan apapun saat Daeso pergi. Majin menenangkannya dan mengatakan Daeso berniat bekerja dengan semua orang, tapi Yeongpo berkata dia seperti itu didepan semua orang tapi kemudian dia akan menusukmu dari belakang. Sementara itu Daeso dan Seolran mengunjungi ratu yang mendesaknya untuk memikirkan masa depan Buyeo dan mengatakan Geumwa sekarang sangat lemah, dan dia mengingatkan pentingnya garis keturunan. Ratu kemudian berkata pada Seolran dia harus melakukan yang terbaik untuk membantu Daeso dan dia seharusnya fokus agar segera hamil, dan jika Seolran tidak mampu memberikan anak maka tidak ada pilihan lain selain mengambil selir untuk Daeso. Seolran terkejut dan ia kemudian pamit keluar, tapi berpapasan dengan Yesoya yang sedang menggendong anaknya Yuri. Tiba-tiba Seolran mendapat ide. Haochen memberikan Seolran obat dari Daeso untuk membantu kesuburannya tapi Seolran marah dan berkata pada Haochen untuk pergi dan menjemput tukang obat.
Di gunung Bongae, Jumong teringat kata-kata Bi-geum-seon, bahwa alasan mengapa Gojoseon tidak dapat menjadi negara yang tak terkalahkan adalah karena mereka terpecah-pecah, dan Bi-geum-seon memperingatkan Jumong kecuali dia menyatukan kekuatan dia tidak akan bisa menerima dua benda suci yang tersisa. Jumong mengingat Bi-geum-seon berkata, ada total 3 benda suci peninggalan Gojoseon dan saat dimana Jumong memiliki semuanya dia akan menjadi kaisar baru Gojoseon. Jumong bertanya apakah dua benda suci yang masih tersisa tapi Bi-geum-seon menjawab itu masih belum jelas apakah Jumong bisa atau tidak menjadi pemilik 2 benda suci yang tersisa. Bi-geum-seon berkata Jumong bukan hanya satu-satunya yang terpilih oleh langit, dan mengingatkannya bahwa Haemosu juga terpilih oleh langit tapi dia gagal mengemban takdirnya, dan Jumong bisa mengalami hal yang sama. Jumong bertanya bagaimana dia bisa mendapatkan 2 benda suci yang lainnya, dan jawaban Bi-geum-seon adalah Jumong harus menemukannya sendiri, dan oleh karenanya masa depan Jumong akan sangat sulit dan tidak ada seorangpun yang akan membuka jalan untuknya, tapi dia harus menemukan dan membuat jalan bagi dirinya oleh dirinya sendiri. Setelah mengatakan hal itu Bi-geom-seon menghilang. Jumong mengingatnya dan masih tetap merasa ragu. Mari dan Hyeopbo cemas terhadap keputusan Jumong yang terlambat, berkata bahwa Gyeru sedang dalam kondisi yang mendesak. Mereka kemudian bertanya pada Oyi apa yang ada dalam kotak kayu yang dia bawa dan Oyi berkata dia juga tidak tahu. Hyeopbo berkata itu sangat aneh tapi Oyi mengalihkan pembicaraan dengan meminta bantuan Mari. Mari berkata apa yang bisa ia bantu. Oyi ingin belajar membaca dan menulis. Mari berkata sepanjang Oyi bersungguh-sungguh, dia akan melakukan yang terbaik untuk mengajarinya. Oyi berterima kasih dan pergi. Hyeopbo bertanya-tanya apa yang sedang Oyi sembunyikan dari mereka. Tapi Mari berkata Oyi pasti punya alasan dan dia bukanlah orang yang akan berbuat curang.
Sementara itu di Gyeru, Sayong berkata mereka tidak dapat bergantung pada pasukan Damul dan mereka harus bisa menemukan cara untuk menghentikan Songyang oleh mereka sendiri. Gyepil berkata mereka tidak cukup kuat, sementara Soseono dan Yeontabal tidak berkata apapun. Yangtak menemui Yeonchaeryeong yang menanyakan apa yang sudah diputuskan Soseono. Yangtak berkata mereka tidak punya pilihan sekarang, dan Yeonchaeryeong berkata jika mereka berperang sekarang mereka hanya mencari mati, tapi Yangtak berkata sekarang sudah terlalu terlambat untuk memohon pada Songyang. Dan karena Chansoo sedang melakukannya, mereka seharusnya berkonsentrasi untuk menemukan cara melawan Songyang. Soseono melihat anak buahnya yang sedang berlatih dengan Chansoo berada diantara mereka. Kemudian Sayong tiba dengan seorang pengawal wanita dan memberi tahu Soseono mulai saat ini gadis baru ini akan melayani Soseono. Si pengawal memperkenalkan dirinya sebagai Hoyeon, dan Sayong menyuruh anak buahnya untuk berhenti berlatih. Sayong memanggil dua orang pria yang sedang berlatih dan berkata pada Hoyeon untuk menunjukkan kemampuannya pada ketua Soseono. Hoyeon mengalahkan 2 orang pria tadi dan Soseono merasa senang. Sayong bertanya apa pendapat Soseono dan Soseono berkata Hoyeon mengesankan. Dia lalu berkata pada Sayong untuk mengambil orang dengan kemampuan terbaik dari kelompoknya dan Sayong bertanya untuk apa, tapi Sosono berkata dia akan menjelaskannya nanti.
Di Hyeonto, Songyang mengunjungi Yangjung yang bertanya mengenai keadaan Gyeru, dan Songyang berkata mereka sedang mencari cara pada peperangan yang akan datang, tapi mereka tidak memiliki cukup sumber daya. Songyang kemudian meminta Yangjung untuk menjadikan Songyang sebagai raja Jolbon, saat tujuan mereka tercapai nanti. Yangjung setuju dan itu membuat menteri terkejut. Songyang kemudian membungkuk dan berterima kasih atas janjinya dan berkata dia tidak akan pernah melupakan bantuan Yangjung. Songyang pergi, dan mentri bertanya pada Yangjung apakah dia benar akan membantu Songyang, dan Yangjung berkata setelah mereka mengalahkan Gyeru, Jolbon akan menjadi koloni negara Han, sehingga tidak akan menjadi masalah karena meskipun Songyang adalah raja, tapi Yangjunglah yang akan menjadi orang yang sesungguhnya memerintah Jolbon, dan dia akan menggunakan Songyang sepanjang ia berguna.
Di gunung Bongae, Jumong memanggil Mari dan Jaesa dan bertanya apakah mereka tahu tentang Joseon lama, dan Mari berkata yang dia tahu adalah Joseon di hancurkan di benteng Wang jeong, ibu kotanya, tapi detailnya dia tidak tahu. Jaesa berkata dia juga sama dan bertanya mengapa Jumong ingin tahu tentang cerita itu. Jumong berkata pasukan Damul membawa sisa-sisa joseon lama dan negara yang akan mereka bangun juga berdiri di atas tanah Joseon lama. Itulah mengapa mereka perlu tahu dasar bagia apa yang akan mereka bangun. Mari berkata ada catatan dan benda-benda yang ditinggalkan dari negara itu, dan Jumong bertanya dimana mereka dapat menemukannya. Jaesa berkata dia tahu orang yang biasa mengumpulkan benda-benda semacam itu dan menyarankan mereka agar pergi menemuinya untuk melihat apakah dia mempunyai benda semacam itu. Mereka bertiga kemudian pergi ke rumah Cheon Gyo-su, seorang pedagang dan pengumpul barang-barang antik. Jaesa memperkenalkan dirinya dan yang lain. Tuan Cheon mengundang mereka masuk dan Jumong mengucapkan terima kasih. Jumong kemudian bertanya mengenai catatan Joseon lama. Tuan Cheon menjawab kebanyakan dari mereka sudah dimusnahkan, tapi yang dia tahu, beberapa sisanya tersimpan aman di Han atau Buyeo. Jumong bertanya apakah ada cara untuk menemukannya. Tuan Cheon berkata jika dia pergi ke Han atau Buyeo untuk urusan dagang dia bisa mencoba mencari keberadaannya. Jumong meminta dia melakukannya dan tuan Cheon kemudian berkata meskipun dia tidak memiliki catatan tapi dia memiliki sebuah benda, tapi benda ini sangat berharga sehingga dia tidak bisa begitu saja memberikannya. Jumong bertanya bagaimana caranya dia bisa memilikinya dan Cheon meminta perlindungan pasukan Damul bagi karavannya sebagai barter. Jumong setuju. Tuan Cheon membawa sebuah map dan berkata itu adalah peta tanah Joseon lama, dan mereka bertiga takjub mengetahui betapa luasnya wilayah Joseon lama dahulu.
Di istana Buyeo, Yeongpo mengunjungi Daeso dan berkata untuk tidak perlu khawatir karena dia baru saja kembali. Daeso berkata dia baik-baik saja dan meminta Yeongpo keluar jika dia sudah selesai bicara. Youngpo mengundang Daeso ke ruangannya untuk mencicipi anggur spesial, dan Daeso memarahi Yeongpo yang melakukan hal dimana Geumwa sudah memerintahkan seluruh rakyat untuk tenang, Daeso kemudian menyuruh Yeongpo meninggalkannya. Setelah Yeongpo pergi, Naro membawa Bubunno masuk dan Daeso meminta Naro menyiapkan sekelompok prajurit untuk pergi ke gunung Bongae untuk memantau pergerakan Jumong. Daeso secara pribadi meminta Bubunno memimpin misi ini. Sementara itu, ketika Yesoya dan Yuri sedang mengunjungi Yoohwa, pelayan datang membawa semangkuk minuman berkhasiat untuk Yuri. Dan saat Yesoya mau meminumkannya pada Yuri, Yoohwa mendapat firasat buruk dan menghentikan Soya. Yoohwa memasukkan tusuk rambut besi ke dalam minuman dan mendapati besinya menghitam.
"Minuman ini bercaun" ujar Yoohwa. Yoohwa berkata itu pasti perbuatan Seolran dan Soya berkata mereka harus memberitahu raja, tapi Yoohwa berkata tidak ada gunanya memberitahu raja.
Di gunung Bongae, Jumong menunjukkan pada semua orang peta persebaran wilayah Joseon lama, dan mengatakan pada kelompoknya untuk mempersiapkan keberangkatan ke Gyeru. Jaesa bertanya tentang masalah yang harus mereka pertimbangkan sebelum pergi ke Gyeru, dan Jumong berkata dia pergi ke Gyeru bukan untuk menyelamatkan Soseono sendiri, tapi dia kesana untuk memeriksa wilayah Joseon lama, dan pada saat ini tidaklah penting siapa yang akan memerintah negara baru nantinya.
Di Gyeru, Soseono mempersiapkan beberapa prajurit berkemampuan tinggi untuk membunuh Songyang. Yeontabal berkata hal itu tidak berguna karena Songyang pasti dijaga ketat oleh para pengawal yang berkemampuan tinggi Tapi Soseono berkata dia juga menyadari hal itu, tapi dia punya ide, dia akan menyusup ke Biryu melalui supply anggur karena Songyang pasti memerlukan anggur dalam jumlah besar untuk menyambut prajurit dari Hyeonto. Sayong dan beberapa prajurit menyamar sebagai pembuat anggur, dan mendorong gerobak anggur dengan Soseono dan senjata yang tersembunyi di dalamnya. Jendral Biryu akan memeriksa anggur dengan Soseono dan senjata didalamnya tapi Sayong menyuapnya dengan semangkuk anggur dan kelompok Biryu berhasil menyusup ke Biryu. Sementara itu, Jumong dan pasukannya meninggalkan benteng, dan hal itu dipantau oleh Bubunno dan orang-orangnya.


Thanks and credits to:
http://www.filipinasoul.com/category/arts-and-entertainment-philippines/
http://kadorama-recaps.blogspot.com/
http://www.mysoju.com/jumong/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Lagi coba tulis sinopsis jumong sendiri. Udah baca mpe episod 57 di Tirza. Ga sabar nunggu kelanjutannya.