Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Prince Jumong & Lady Ye, the journey of love

Biarlah MBC drama award menentukan d' best couple mereka. Bagiku the best couple tetap aja "Prince Jumong and Lady Ye Soya" Yippie...
This is their love journey (yang sebetulnya hasilimajinasigw.com). Let's Cekidot ! *,*

Scene 1# 
Di tengah pelarian dari para pemberontak klan Habaek, Jumong dan Yesoya memutuskan untuk bermalam di sebuah gua. Jumong menatap wajah Yesoya yang nampak bersinar diterangi cahaya api unggun. Namun cahaya api tak mampu menyibak kabut di mata gadis itu. Jumong menatapnya iba. Dia seakan bisa merasakan kesedihan Yesoya. Bagaimanapun juga dia pernah merasakan kehilangan orang yang sangat dia kasihi, ayahnya, bahkan tanpa sempat memberikan penghormatan selayaknya seorang anak. Jumong menghampiri Yesoya dan duduk disampingnya, "Nona, menangislah jika memang itu bisa membuatmu lega. Bersandarlah padaku, hanya itu yang bisa kulakukan untukmu". Sekilas Yesoya menatap Jumong dengan mata berkaca. Perlahan dia merebahkan kepalanya di bahu Jumong dan terlelap.



Scene 2#

Berlari mengejar para penculik Ye soya, Jumong tak sedikitpun menghiraukan luka di kepalanya.
"Nona, maaf aku terlambat. Apa kau terluka?" Jumong bertanya cemas
"Aku tidak apa-apa. Pangeran, kepalamu terluka. Maafkan aku, lagi2 aku membuatmu susah" tanpa sadar mata Ye soya berkaca2 karena khawatir dan rasa bersalah.
Melihat air mata Ye soya, reflek Jumong mendekat dan menyentuh wajahnya
"Keselamatanmu, adalah yang utama bagiku. Aku tidak tahu kenapa dan sejak kapan. Yang aku rasakan saat ini adalah aku ingin melindungimu dari apapun"
"Aku akan menitipkanmu pada ibuku. Disana kau akan aman. Berjanjilah kau akan tetap selamat hingga aku kembali dari Han. Kau mau, berjanji untukku?"
"Ya" Yesoya mengangguk pelan.


Scene 3
Jumong menanyakan keadaan Soya. Perlahan, dia mengungkapkan isi hatinya
"Nona, saat ini aku masih menyimpan masa lalu dalam hatiku. Mungkin, perlu waktu lama untuk melupakannya. Tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik".
Jumong terdiam sesaat. Dia menatap Yesoya, "Kakak mengirimku ke negara Han. Aku memikirkan keselamatanmu disini. Walaupun pastinya, kau akan aman tinggal bersama ibuku, tapi kalau tidak keberatan, aku ingin kau ikut mendampingiku, sebagai istriku".
Yesoya menatap Jumong seraya berpikir, pria ini begitu jujur. Dia tidak menyangka akan dilamar secara langsung. Bahkan dia berterus terang masih memiliki masa lalu dalam hatinya.
Soya tersenyum, "Pangeran, kau begitu baik dan luhur. Aku bahkan tidak berani membayangkan menjadi wanita yang seberuntung ini. Terima kasih, telah mengatakan semuanya. Jika pangeran berusaha melupakan masa lalu itu, aku pun akan berusaha menjadi wanita yang pantas disisimu".
Jumong & Yesoya saling tatap dan tersenyum. Jalan baru sedang terbentang di depan mereka. Dalam hati mereka berjanji, akan melaluinya bersama-sama.


   
Scene 4#
 Di tengah udara panas tanah Buyeo, Jumong ditemani Yesoya, menunggu pasukan yang akan mengantarnya ke Han.
"Lady, tidakkah kau merasa udara disini menjadi semakin panas? Aku merasa sekarang alam sedang tidak bersahabat pada kita"
Yesoya tersenyum mendengar perkataan Jumong "Pangeran, alam tidak pernah mengabaikan kita. Kita sendirilah yang tidak peduli pada tempat kita hidup.
Soya menunjukkan sebuah catatan pada Jumong "Aku menemukan perkamen ini di perpustakaan istana. Isinya sedikit aneh, disini diceritakan mengenai alam yang memanas karena manusia tidak menjaga lingkungannya (doeng* canggih amat ngomongnya, 37 BC gitu). Bacalah, Pangeran. Mungkin itu akan membantumu kelak saat kau memiliki negara sendiri."

Scene 5#
Akhirnya, tibalah acara yang dinanti Jusoya Shipper *,* (maaf yah, kebayakan Juseono shipper patah hati pas episod ini). Tapi tetep aja gambar ini so sweet banget. Jusoya narsist juga, ambil gambar pake phone cell pula. Dalam benakku, klo ini cerita asli kurang lebih percakapan mereka seperti ini: "My lady, kostum kita keren juga. Photo yuks. Jumong junior pasti ingin lihat saat papah mamahnya dulu menikah". (hihi, ngarang.com)

Scene 6#
(Ini sih silent picture aja. Lebih enak dilihat tanpa story. Let's free our imagination)


Scene 7
My dear, poor ye soya, poor jumong. Ini scene dimana aku begitu merasakan empati untuk mereka. Andaikan hal itu adalah fakta, kasihan benget.

Scene 8
But, no problemo. Keluarga yang diberkati Tuhan pasti akan bersatu lagi. 
Scene 9
Cinta sejati tlah kembali (Ciyee.. bahasanya).Tp Ye soya dsini nampak tua sekali. Jumong malah tambah keren. Entah harus protes ama team make up ato malah harus salut. Ye Soya kan dikisahkan hidup menderita selama 15 tahun. Pastinya kondisi fisiknya menurun drastis. Tp tetep aja Soya yg cantik dibuat setua itu?? Ga terima!! *sewot

Scene 10
Ini dia Raja dan Ratu yang sesungguhnya. Mother of the next king. Sorry, Juseono is the political marriage only. Bahkan tidak ada yang romantis dalam lamarannya. Tidak ada tatapan penuh cinta, sangat dingin. Mungkin karena sudah tidak lagi muda? (but please, see the pic on scene 9. That is the love gaze I think). Atau mungkin karena masing - masing masih merindukan masa lalu? (mungkin). Atau karena memang sebetulnya sudah tidak ada cinta sama sekali? (Kayaknya ini yang paling mungkin. Harus! *maksa). Entahlah, hanya script writer yang tau. Pembaca? Penonton? Hanya berimajinasi sesukanya. Ya termasuk saya ini hehe..

Scene 11
Yepp.. walau sodara tiri, harus akur. Bagosss


Scene 12
Manisnya song ji hyo *,*. Gantengnya Yuri besar, Yuri kecil lucuw. Yup, the drama is over now. Will miss u all so much. Tapi drama hanyalah drama. Apapun endingnya ga penting. Pinter2 script writernya aja yang membuat penonton merasa campur aduk. Termasuk saya nih korbannya. Bye Jumong, Bye Soya, Bye Yuri, Bye all fans... Salam

http://www.soompi.com/forums/index.php?showtopic=30115

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS