Posting kedua non drama. Cuma curhat biasa, tentang
tempat kerjaku yang baru yg tidak sekemilau dulu. Tapi aku yakin, inilah yang
terbaik yang telah Allah berikan untukku. Di tempat ini, aku belajar untuk
dewasa (secara umur jg udah tua). Di tempat ini pula, aku belajar menjadi
diriku. Bingung?? samma. Dewasa dalam artian aku harus bisa memposisikan diri
sesuai dengan apa, siapa, dan dimana aku berinteraksi. Mirip bunglon?? ga juga
(ngelesss). Aku tidak berubah. Tetap sama. Dengan prinsip yang sama tapi dengan
rasa yang berbeda, lebih berlenggok. Kalau dulu, duluuuu sekali, aku terbiasa
mengatakan apapun yang kurasakan dan kupikirkan. Tidak ada basa basi, langsung
aja ke inti daripada salah persepsi. Salah ya salah, benar ya benar. Aku lupa
ini adalah Indonesia. Terlebih lagi, ini adalah Jawa. Tempat dimana masih ada
pembedaan usia. Tua dan muda. Dulu, tak peduli berhadapan dengan siapa, aku
bicara dengan cara yang sama. Tidak ada yang menyela, tidak ada yang mengkritik
hal - hal di luar profesionalitas. Bergerak bebas karena ternyata ada yang
menopang. Tapi kini, di tempat ini, aku baru menyadari (sebetulnya sih dipaksa
menyadari) bahwa tidak selamanya tempat kerja yang profesional, juga
mengedepankan prinsip-prinsip yang juga profesional. Ada banyak karakter
manusia yang harus dihadapi dengan cara yang berbeda-beda. Tak ada pijakan, tak
ada pelindung.
Welcome to the jungle, bukan yang kuat yang bertahan tapi yang cerdiklah yang dapat bertahan. Dan aku bertekad, bukan aku banget kalau kalah sebelum bertanding.
Welcome to the jungle, bukan yang kuat yang bertahan tapi yang cerdiklah yang dapat bertahan. Dan aku bertekad, bukan aku banget kalau kalah sebelum bertanding.
Oke, kalau memang ada yang harus berubah dari raut wajah (dari dulu, ni muka lebay kali kalau ngomong) dan sikap, kenapa engga. Kalaupun harus berakting di depan kaca (kali aja bisa akting beneran, trus ketiban lucky, jadi artis beneran kaya Briptu Norman hehe), kenapa engga. Kita lihat saja hasilnya. Aku harus belajar kapan dan dimana harus bersikap tegas dan smart, dan kapan dan dimana harus menunjukkan kehalusan sikap sebagai kekuatan. Goal is number one. Goal is everything. And the process should be enjoyed.